Senin, 01 Desember 2008

Air Seni


Kepada: Hanapi

bahkan kaupun takut hanya sekedar

melewati gelap di ruang tengah rumah panggung

warisan buyutmu.

“biar ku buang air seni di lobang dinding serambi itu ucapmu

emak bapak, sanak keluarga tak lagi perduli

begitu pula aku”

kau tertawa rendah sembari menyelimuti tubuh dengan sarung

gegas ke ranjang kayu tenam dalam kamar,

kau pun seolah hendak menjaga sangkar burung kesayanganmu malam itu

kelak dewasa beranjak burung tak hinggap kesembarang

ranting bunga kertas di samping rumah tetangga.

Tidak ada komentar:

kalender