malam pudar bintang tenang di lapis langit pertama
di teras bawah rumah panggung
hujan basahi cerita pengantin di perigian
malam hanyut dalam sarung setengah badan
sambil bermain batang siluman
segeralah jadi pengantin:, selimut melapuk ragi di kamarmu
malam tak lagi tabu untuk bermain jemari
dan tak pula lengkap kesahmu menjadi bujang
menunggu rumah kerabat tua
malam itu tak lepas baju dewasa yang kau kenakan
selepas sore menunggu gadis-gadis pulang
mencuci tulang disungai panjang
diantara yang kau tunggu
dalam cerita pengantin di perigian
canda gadis-gadis desa tersimpan dalam hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar